Saturday, August 6, 2016

Ulos lambang Kasih Sayang

News1Indonesia.co.id MEDAN - Para tokoh Batak berdiskusi mengenai rencana pengajuan ulos sebagai warisan dunia ke UNESCO di Ruang Redaksi Kompas Gramedia jalan KH Wahid Hasyim No 37 Medan, Kamis (4/8/2016).

Perancang busana internasional dan kolektor ulos Torang Sitorus juga terlihat hadir dalam diskusi ini.

Bahkan, Torang membawa berbagai jenis ulos untuk ditunjukkan kepada tokoh batak lainnya.

"Ini barang yang berharga sekali. Jujur saya tidak pernah bercerita ulos di kalangan orang batak.
Sebenarnya ulos lebih tinggi dari sebuah lukisan.

Banyak jenis ulos dengan motif dan filosofi yang berbeda," sebut Torang sembari memperlihatkan koleksi ulos yg dia punya.

Torang menyebutkan bahwa masih ada orang batak yang tidak mengetahui apa itu ulos.
Padahal ulos merupakan lambang kasih sayang.

"Dulu ulos tidak di perjualbelikan. Hanya sekedar pakaian, dan berkembang menjadi lambang kasih sayang (adat) Batak," sebut Torang.

Menilik kondisi yang tak lazim. Kini Torang sedang fokus dalam mengembalikan nilai ulos. Ia menyebutkan tengah mendampingi penenun di berbagai daerah tobasa.

"Saya sedang mendampingi beberapa penenun untuk mengembalikan semangat ulos seperti dulu lagi. Saya juga akan berkunjung ke Itali dan negara lainya, untuk mempromosikan ulos batak kepada penduduk setempat disana.

Sebelumnya saya sudah membawa ulos ke Jerman dan Belanda," pungkas Torang.

0 comments:

Post a Comment

Berita Terbaru

Powered by Blogger.

Video

Berita Populer

Komentar Pembaca

Our Facebook Page