Sunday, August 21, 2016

Salah Pilih Ransel Berisiko Sebabkan Skoliosis pada Anak.

News1Indonesia.co.id – Bersamaan dengan munculnya kesadaran akan pendidikan, saat ini banyak orang tua yang memenuhi waktu anak-anak mereka dengan kegiatan di luar sekolah, seperti les dan kegiataan lain yang bisa menambah kemampuan anak di pendidikanya.

Hal tersebut, membuat anak terpaksa harus membawa buku-buku dan peralatan yang dibutuhkan dengan ransel besar setiap hari.

Tentunya hal tersebut berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan tulang si kecil.
Ahli ortopedi, Nabil Ebraheim, MD menjelaskan bahwa saat ransel yang berat digunakan dengan cara yang salah pada punggung anak, akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan perkembangan tulang belakang pada si anak.

Beban tersebut akan memberi beban di tulang bagian pinggang yang nantinya menyebabkan sakit di area leher, bahu, punggung, hingga sebabkan skoliosis pada anak.

"Beban dari tas ransel akan menyebabkan banyak masalah pada anak termasuk skoliosis," ujar Nabil, seperti dikutip dari laman Huffingtonpost.

Untuk itu, ada beberapa langkah untuk menghindari si kecil dari nyeri bagian belakang akibat beban ransel yang ditanggungnya.

Baca Juga: Jokowi Pun Ikut Bernyanyi “Terlalu Manis Untuk Dilupakan…

Pertama, penting untuk memonitor jumlah beban di ransel anak anda agar tidak berlebihan.

American Academy of Orthopaedic Surgeons menyarankan agar membatasi beban ransel anak sekitar 10 dan 15 persen dari berat tubuhnya.

Kedua, usahakan mencari ransel anak dengan desain yang aman bagi tumbuh kembang anak, misalnya ransel dengan pegangan yang lebar dan empuk agar tidak menyakiti bagian bahu pada si anak nantinya.

Ransel yang memiliki pegangan tambahan di bahu serta pinggang, membantu menyeimbangkan berat yang ditanggung di pinggangnya.

Terakhir, pastikan ransel terletak segaris lurus dengan bagian tengah badannya sehingga keseimbangan sisi kanan dan kiri dapat terjaga.

Tiga langkah ini dapat membantu si kecil memiliki postur serta keseimbangan tubuh yang lebih baik bagi kesehatan si anak nantinya.

0 comments:

Post a Comment

Berita Terbaru

Powered by Blogger.

Video

Berita Populer

Komentar Pembaca

Our Facebook Page